RANGKUMAN
KONSEP DASAR DAN PENGEMBANGAN
IPS – SD
BAB IV DAN BAB V
DISUSUN OLEH :
NAMA : LULUK ROSITA
NPM : 10141 388 / P
KELAS : TRANSFER / VII
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
IKIP PGRI MADIUN
2010 / 2011
BAB IV
PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER
PEMBELAJARAN
Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media proses pembelajarawn bisa lebih menarik dan menyenangkan. Aspek penting lain dari penggunaan media adalah membantu memperjelas pesan pembelajaran. Pengertian Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikianrupa sehingga proses belajar terjadi.
A. Tujuan dan Fungsi Media dan Sumber Belajar IPS
Secara umum fungsi media pembelajaran dalam pembelajaran sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap anak didik. Dalam hal ini media pembeda saran berguna untuk :
a. Menimbulkan kegairahan belajar.
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri – sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Dengan sifat unik setiap siswa, lingkungan dan pegalaman yang berbeda sementara kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa , maka guru akan banyak mengalami kesulitan jika semua diatasi sendiri.
B. Kriteria Pemilihan Media dan Sumber Belajar
Pemilihan media pembelajaran yang tepat memerlukan pertimbangan - pertimbangan tertentu yaitu :
1. Access
Kemudian akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media dan juga menyangkut aspek kebijakan.
2. Cost atau Biaya
Banyak jenis media yang dapat mejadi pilihan, namun antara biayanya harus dihitung dengan aspek manfaatnya.
3. Technology
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu, seperti media audio visual di kelas.
4. Interactivity
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.
5. Organization tetapi apakah pimpinan sekolah mendukung?
6. Novelty atau Kebaruan
Selain keenam pertimbangan diatas, pertimbangan yang tidak kalah pentingnya adalah tujuan pengajaran yang dicapai, karakteristik siswa dan kompatibilitas (sesuai dengan norma).
C. Media Massa Sebagai Media dan Sumber Pembelajaran IPS.
Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah kebanyakan yang tersebar, bererogen, dan anonim, melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Bentuk media massa, secara garis besar ada dua jenis yaitu : Media cetak (surat kabar dan majalah, termasuk buku – buku). Media massa sangat berpengaruh didalam pendidikan IPS. Hal ini didasarkan pada berbagai temuan penelitian yang menyiratkan antara lain.
1. Media massa, khususnya televisi telah begitu memasyarakat.
2. Media massa berpengaruh terhadap proses sosalisasi.
3. Orang – orang lebih mengandalkan informasi yang berasal dari media massa dari pada orang lain.
4. Para guru IPS perlu memperdayakan media massa sebagai sumber pembelajarannya.
5. Para orang tua dan pendidik, baik secara sendiri – sendiri maupun secara bersama – sama dapat meminimalisasikan dampak positifnya.
Fungsi komunikasi massa terhadap individu berupa pengawasan atau pencarian informasi mengembangkan konsep diri, fasilitasi dalam hubyungan sosial, substitusi dalam hubungan sosial, membantu melegakan emosi secara berlahan dari kecengangan dan keterasingan, bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.
Guru dapat memanfaatkan atau memberdayakan media massa sebagai sumber pembelajaran IPS secara optimal dan efektif sehingga dapat berujung keberhasilan pembelajaran IPS melalui tiga cara yaitu :
1. Media massa dapat memperbaiki bagian konten dari kurikulum IPS.
2. Media massa dapat dijadikan alat pembelajaran yang penting bagi IPS
3. Media massa dapat digunakan untuk menolong siswa menpelajari metodologi ilmu – ilmu sosial, khususnya di dalam menentukan dan mengintrepesikan fakta – fakta sosial.
Ada empat buah efek pemanfaatan media massa yaitu :
1. Efek kehadiran media massa, yaitu menyakut pengaruh keberadaan media massa secara fisik
2. efek kognitif, yaitu mengenai terjadiya perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipresepsi siswa.
3. Efek afektif, yaitu berkenaan dengan timbulnya perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci siswa.
4. Efek behavioral, yaitu berkaitan pada perilaku nyata yang dapat diamati yang mencakup pola – pola tindakan kegiatan atau kebiasaan berperilaku siswa.
D. Musium Sebagi Media dan Sumber Pembelajaran IPS
Pada proses pembelajaran pendidikan IPS, musium merupakan bagian yang tidak terpisahkan karena musium sebagai institusi pendidikan mengajarkan kita tentang objek perhatian nilai manusia nasa lalu. Observasi siswa di musium merupakan batu loncatan bagi munculnya gagasan dan ide baru, karena disini mereka dirangsang untuk menggunakan kemampuan berpikir kritisnya. Beberapa kemampuan belajar siswa tersebut encakup :
1. Membandigkan dan membedakan pengenal persamaan dan pembedaan objek.
2. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi, mengenal dan mengelompokan benda pada kelompok yang semestinya.
3. Menyampaikan deskripsi secara verbal atau tulisan objek yang ditampilkan.
4. Meramalkan apa yang akan terjadi.
5. Menyimpulakan, memprentasikan kesimpulan informasi yang dikumpulkan dan laporan singkat dan padat.
Untuk mencapai tujuan pembelanjan IPS, guru perlu melakukan kegiatan pembelajaran IPS di luar kelas. Kunjungan ke musium bukan hanya kegiatan rekreasi, melainkan kegiatan yang berintegrasi dalam pembelajaran IPS sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
BAB V
DASAR – DASAR PENDIDIKAN IPS DI SEBUAH DASAR
A. Hakikat dan Tujuan IPS – SD
IPS sebagai mata pelajaran ditingkat sekolah dasar hakekatnya merupakan suatu integrasi dari disiplin ilmu – ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relavan untuk tujuan pendidikan.
Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui pengembangan kemampuan khusus sebagai berikut :
1. Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.
2. Memiliki kemampuan dasaruntuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditigkat lokal, nasional dan global.
5. Mengembangkan pemahaman tentang gejala alam dan kehidupan sistem sosisl, pengolahan sumer daya, dan perubahan yang berkelanjutan.
6. Menerapkan pola berpikir keruangan dalam memahami gejala alam dan kehidupan manusia.
7. Mengembangkan keterampilan mengelola sumber daya dan kesejahteraan.
8. Mengembangkan kemampuan melakukan investasi dan pola pikir kronologis untuk menganalisis hubungan sebab – akibat dalam suatu rangkaian peristiwa yang terjadi.
9. Berempati dalam membangun pola interaksi dan beradaptasi dengan lingkungan alam, sosial dan budaya.
10. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan masyarakat dan lingkungan, cinta tanah air, menghargai perbedaan, persamaan hak dan kesejahteraan jender.
11. Membiasakan diri berpikir secara secara rasional, memangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis, mengantisipasi terjadinya konflik dan memecahkan masalah dengan menggunakan keterampilan sosial.
Keterampilan yang perlu dikembangkan dalam pendidikan IPS mencakup hal – hal sebagai berikut :
1. Keterampilan mendapatkan dan mengolah data.
2. Keterampilan menyampaikan gagasan, argumen dan cerita.
3. Keterampilan menyusun pengetahuan baru.
4. Keterampilan berpartisipasi di dalam kelompok.
B. Perencanaan Pembelajaran IPS - SD
Rencana pembelajaran mengandung tiga kompnen yaitu :
1. Tujuan pengajaran.
2. Materi pembelajaran / bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar.
3. Evaluasi keberhasilan.
Sedangkan unsur – unsur dalam rencana pengajaran meliputi :
1. Apa yang akan diajarkan.
2. Bagaimana mengajarkanya.
3. Serta bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya.
Tidak ada format buku dalam menyusun persiapan mengajar. Oleh karena itu guru diharapkan dapat mengembangkan format – format baru, tidak perlu ada keseragaman format, karena pada hakekatnya silabus danrencana pengajaran adalah program guru mengajar.
C. Strategi Pembelajaran IPS - SD
1. Strategi Pembelajaran Kognitif
Untuk melatih tingkat kognitif yang tinggi dapat digunakan pembelajaran dengan inquiri. Pembelajaran dengan inquiri adalah pengajaran yang membantu siswa untuk menguji pertanyaan – petanyaan, isu – isu atau masalah yang dihadapi siswa dan sekaligus menjadi perhatian guru. Inquri dapat dilakukan dengan cara, yaitu : percobaan, studi kepustakaan, wawancara, dan penelitian produk.
2. Strategi Pembelajaran Nilai dan Keterampilan Sosial
Metode indoktrinasi dan penanaman nilai dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan langsung pada pedidikan moral. Sementara itu klasifikasi nilai, pendidikan moral kognitif da inquiri nilai dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan tidak langsung pada pendidikan moral. Keterampilan dalam IPS antara lain meliputi : 1) keterampilan berpikir, 2) keterampilan peta dan globe, 3) keterampilan waktu dan kronologi, 4) keterampilan sosial.
Ada beberapa macam keterampilanberpikir yang harus dikuasai siswa melalui pelajaran IPS meliputi keterampilan : mendeskripsikan, memnbuat kesimpulan, menganalisis informasi, konseptualisasi, generalisasi,dan mengambil keputusan.
D. Media Pembelajaran IPS – SD
Media pembelajaran adalah sarana yang membantu para guru. Jenis media yang bisa dikembangkan dalam pebelajaran materi IPS diantaranya :
1. Hal – hal yang bersifat visual, seperti bagan, matrik, gambar.
2. Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset.
3. Sura yang disertai visualisasi (audio – visual) seperti tayangan televisi, film, vidio.
4. Hal – hal yang bersifat materil, seperti musium, model benda – benda.
5. Gerak, sikap dan perilaku seperti simulasi, bermain peran.
6. Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur.
7. Peristiwa atau cerita kasus yang mengandungdilema moral.
E. Penilaian (Evaluasi) IPS - SD
Penilaian mata pelajaran IPS adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau inerja peserta didik dalam mata pelajaran IPS. Sistem evaluasi yang diterapkan dalam pembelajaran IPS semestiya bertitik tolak dan mengutamakan :
1. Kejelasan visi tentang dimensi – dimensi intelektual yang hendak dinilai.
2. Kejelasan dan keepatan tujuan (mantra dimensionalnya).
3. Ketepatan bentuk dan tipe yawng digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dinilai.
4. Kelugasan dan kesederhanaan rumusan alat penilaian yang digunakan.
5. Kontrol terhadap faktor – faktor eksternal (keterbacaan, kelemahan butir soal, kesalahan penskoran).
Fokus penilaian IPS adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi IPS yang ditentukan dalam permendiknas Nomor 22 / 2005 tentang standar isi pola evaluasi yang digunakan dalam IPS hendaknya bersifat multidimensi, utuh kontinyu, dan berkesinambungan.
Instrumen penilaian yang dapat di gunakan untuk mengukur aspek kgnitif berupa tes – tulis kognitif guna mengungkap tingkat penguasaan peserta didik sebagai hasil belajar mata palajaran IPS berdasarkan pada kisi – kisi tes yang termuat standar kompetensi (SK) akan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan jenjang pendidikan yang diterapkan dalam permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi. Model skala sikap yang banyak dikenal baik untuk kebutuhan penilaian pembelajaran maupun penilaian adalah skala likert (likert scale).
Observasi adalah pengamatan, yakni proses peilaian melalui pengamatan objek tertentu dalam hal ini adalah eserta didik selama proses pembelajaran IPS berdasarkan instrumen tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar