Jumat, 31 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

Timnas Indonesia


Saatnya Indonesia mempunyai nama di Asia.
Tunjukkan pada mereka bahwa kita bisa.

Sabtu, 18 Desember 2010

Edit Foto Photochop CS

Edit Foto

Media Pendidikan PAUD

URGENSI SUMBER BELAJAR DAN MEDIA KOMUNIKASI PENDIDIKAN BAGI PAUD

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dosen Pengampu
IMAM YUDHIANTO, S.SE.MM












Oleh :
SUPINI


STIT MUHAMMADIYAH
JEMBER
2010



KATA PENGANTAR


Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena Rahmat dan Hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah dengan judul “Urgensi Sumber Belajar dan Media Komunikasi Pendidikan bagi PAUD” ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana pentingnya sumber belajar dan media pendidikan bagi proses belajar mengajar bagi pendidikan usia dini sehingga bisa menjadi motivator dan inovator bagi pembelajaran sehingga tercipta kondisi belajar anak yang menarik dan menyenangkan.
Makalah ini tersusun berkat dorongan dan bimbingan dari semua pihak yang memberikan kontribusi, untuk itu penulis hanya mampu mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga. Begitu banyaknya kekurangan dalam pembuatan makalah ini, penulis berharap mohon saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca.
Semoga Allah meridhoi dan semoga bermnafaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis. Amin ya robbal alamin.

Penulis































DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Penulisan 1
C. Landasan Teori 1
D. Permasalahan 1
E. Batasan Pembahasan 1
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Sumber Belajar dan Media Pendidikan 3
B. Manfaat Sumber Belajar dan Media Pendidikan 5
C. Hakekat Sumber Belajar di PAUD 7
D. Jenis-jenis Sumber Belajar dan Media Pembelajaran di PAUD 7
E. Pentingnya Sumber Belajar Untuk Anak PAUD 8
F. Lingkungan Sebagai Sumber Belajar bagi Anak 9
G. Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar 10
BAB III PENUTUP 12
A. Kesimpulan 12
B. Saran 13
DAFTAR PUSTAKA 14








BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Sumber belajar dan media pendidikan adalah salah satu unsur pokok yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan belajar. Khususnya dalam kegiatan belajar anak di TK. Utamanya dalam pengembangan berbagai aspek perkembangan anak baik aspek kognitif, emosi, sosial, bahasa, motorik, moral dan sebagainya. Dan juga sumber belajar memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi anak. Sehingga akan tumbuh budaya belajar anak secara mandiri sebagai dasar untuk pembiasaan dalam kehidupan di kemudian hari, serta sumber belajar akan mendukung penciptaan kondisi belajar anak yang menarik dan menyenangkan.Media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi secara optimal.
Selain itu masih banyak keuntungan yang dapat di peroleh dengan menggukanakan media dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya anak lebih tertarik pada pelajaran merasa senang termotivasi untuk belajar dan menumbuhkan rasa ingin tahu.

B. TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana latar belakang tersebut diatas tujuan penuisan ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian apa sumber belajar dan media pendidikan itu bagi siswa PAUD.
2. Mengetahui manfaat dan kegunaan sumber belajar dan media pendidikan bagi proses belajar mengajar di PAUD
3. Mengetahui jenis-jenis dan pentingnya sumber dan meda pendidikan bagi PAUD

C. LANDASAN TEORI
Landasan teori dalam pembahasan ini adalah urgensi sumber belajar dan media pendidikan yang meliputi pengertian, manfaat dan kegunaan serta jenis-jenis dan pentingnya sumber dan media pendidikan khususnya bagi siswa PAUD.

D. PERMASALAHAN
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mutlak perlu adanya sumber belajar dan media pembelajaran agar tercipta suasana pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif sehingga bisa memotivasi anak untuk terus belajar dan tidak bosan. Untuk itu seorang pendidik harus profesional harus mengetahui dan memperbanyak sumber belajar dan media

E. BATASAN PEMBAHASAN
Ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini adalah :
a. Pembahasan hanya terbatas pada pengertian, manfaat dan kegunaan sumber belajar dan media pendidikan.
b. Serta mengetahui jenis-jenis dan pentingnya sumber dan media pendidikan.
















































BAB II
PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PENDIDIKAN
1. Pengertian sumber belajar
Sumber belajar adalah sumber pengetahuan yang memiliki beberapa macam pengertian, yaitu sumber belajar di tinjau dalam pengertian yang sempit sampai pada pengertian yang luas.
Sumber belajar dalam cakupan yang sempit maka sumber belajar hanya tercakup pada buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya seperti majalah, buletin dan sebagainya. Dan dapat diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan pesan yang dapat di dengar (secara auditif) maupun yang dapat di lihat (secara visual) saja. Misalnya radio, televisi dan perangkat keras (hardware).
Adapun sumber belajar secara lebih luas dapat dilihat dari bebera pendapat para ahli berikut ini:
a. Torkleson (1965) mengatakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang di gunakan untuk kepentingan pelajaran yaitu segala yang ada di sekolah pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Definisi ini mementingkan kata kepentingan pelajaran yang menunjukkan bahwa sumber belajar dan pemanfaatannya adalah memberdayakan berbagai sumber, tidak hanya terbatas pada buku atau alat-alat yang dapat di dengar dan dapat di lihat saja, namun sesuatu yang dapat di manfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar.
b. Nana Sudjana (1997) berpendapat bahwa sumber belajar segala daya yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya. Atau dalam proses pembelajaran baik secara langsung atau tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan.
c. AECT (Association For Educational Communication And Technology) (1995) mengatakan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu yang berupa pesan, manusia, material (media software), peralatan (hardware), teknik (metode) dan lingkungan yang di gunakan secara sendiri-sendiri maupun di kombinasikan untuk memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar. Yang artinya sumber belajar menurut AECT tidak terbatas pada buku saja akan tetapi lebih luas dan terperinci, yaitu meliputi : pesan, orang, bahan, berbagai peralatan, teknik dan lingkungan adalah sumber belajar lain yang sangat potensial digunakan dalam membantu mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak yaitu segala sesuatu yang berupa pesan, manusia, material, peralatan teknik dan lingkungan.
d. Aggani Sudoso (1995) arti sumber belajar adalah segala macam yang dapat di gunakan untuk memberikan informasi maupun berbagai keterampilan kepada murid maupun guru. Maksudnya memberikan masukan dan informasi maupun pengertian pada anak sehingga anak berminat dan menimbulkan rasa ingin tahun. Pengertian ini memberikan penguatan terhadap aspek manfaat dari sumber belajar yang tidak hanya terfokus pada anak melainkan juga guru.
e. Anna Suhaenah (1998). Mengatakan bahwa sumber belajar adalah manusi, bahan, kejadian, peristiwa, setting, teknis yang membangun kondisi yang memberikan kemudahan bagi anak didik untuk belajar memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap.
f. AECT (1986). Mengatakan bahwa sumber belajar (untuk teknologi pendidikan) meliputi semua sumber (data, orang dan barang) yang dapat dipergunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal untuk memberi fasilitas belajar.
Pada prinsipnya bahan-bahan ajar yang di pandang cocok bagi anak TK adalah sederhana, konkret, sesuai dengan dunia kehidupan anak, terkait dengan situasi pengalaman langsung, atraktif dan berwarna, mengundang rasa ingin tahu anak, bermanfaat dan terkait dengan kegiatan-kegiatan bermain anak.
2. Pengertian media pendidikan
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Medóë adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penrima pesan. Yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a reciver).
Beberapa pengertian menurut pendapat para ahli:
a. Heinich, Molenda dan Russel (1993), media adalah merupakan saluran komunikasi.
b. AECT di Amerika, media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
c. Gagne (1970), menyatakan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
d. Briggs (1970), berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti buku, film, kaset dan sebagainya.
e. NEA (National Education Association), mengartikan media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca.
Jadi apapun batasan yang di berikan, ada persamaan diantara batasa tersebut yaitu bahwa MEDIA adalah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Dalam situasi pembelajaran di TK terdapat pesan-pesan yang harus di komunikasikan. Pesan-pesan tersebut biasanya merupakan isi dari tema atau topik pembelajaran. Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada anak melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu yang disebut metode.
Dan masih ada pengertian lain tentang media :
a. Teknologi pembawa pesan yang dapat di manfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Sehramm, 1977).
b. Sarana fisik untuk penyampaian isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide (Briggs, 1977).
c. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang, dengar termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
Dari beberapa pengertian diatas ternyata yang disebut MEDIA PEMBELAJARAN itu selalu terdiri atas dua unsur penting yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan di bawahnya (message/software).
• Unsur pesan (software) adalah informasi atau bahan ajar dalam tema/topik tertentu yang akan di sampaikan atau di pelajari anak.
• Unsur perangkat keras (hardware) adalah sarana atau peralatan yang di gunakan untuk menyajikan. Dengan demikian sesuatu baru dikatakan media pembelajaran jika sudah memenuhi dua unsur tersebut.
Intinya MEDIA PENDIDIKAN adalah segala sesuatu yang dapat di indra yang berfungsi sebagai perantara/saran/alat untuk proses komunikasi/alat penyampaian informasi.
Artinya MEDIA PENDIDIKAN adalah salah satu alat yang di gunakan oleh seorang guru sebagai alat pendekatan untuk membantu para siswa memahami materi yang akan di ajarkan dalam proses pembelajaran dan untuk memuluskan tercapainya hasil proses pembelajaran.

B. MANFAAT SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PENDIDIKAN
Pemanfaatan sumber belajar dalam pembelajaran anak TK tentunya di dasar atas kemanfaatan sumber-sumber belajar tersebut bagi terselenggaranya kegiatan pembelajaran anak secara efektif. Manfaat yang di dapat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkret langsung. Anak dalam nejnajgn TK berada pada fase berfikir kongkret artinya anak seusia TK belum mampu berfikir diluar batas kemampuan pancainderanya (secara abstrak). Pemberian pengalaman belajar yang nyata/kongkret akan lebih bermakna dalam proses belajar anak. Misal guru menjelaskan angkutan. Sebaiknya guru tidak menjelaskan secara lisan saja, sebaiknya guru menfasilitasi untuk melihat langsung.
2. Ada kalanya guru harus menjelaskan mengenai hal-hal yang tidak meungkin diadakan, di kunjungi atau di lihat secara langsung. Misal guru bercerita binatang maka guru mungkin mendatangkan gajah ke sekolah, maka guru dapat menggunakan gambar, foto dan lain sebagainya.
3. Upaya memperluas wawasa anak melalui pemanfaatan sumber belajar merupakan nilai tambah yang lain sumber belajar. Artinya guru untuk menambah wawasan anak maka guru telah mengajak untuk mengamati. Misal mengamati ikan dan sebagainya.
4. Memberikan informasi yang akurat dan terbaru. Misal informasi yang di dapatkan anak melalui buku bacaan/majalah.
5. Motivasi anak untuk belajar selalu menjadi fokus perhatian guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran anak TK. Artinya kreatifitas guru dalam memilih dan memanfaatkan berbagai sumber belajar akan mendorong anak menyenangi kegiatan belajarnya, karena anak di berikan sumber pengetahuan, sumber informasi dan sumber balajar dan beragam.
6. Mengembang berfikir anak secara lebih kritis dan positif. Misal anak diajak ke ke bun binatan, maka anak akan dapat mengemukakan pertanyaan atas apa yang dilihatnya.
Sedangkan manfaat dan nilai-nilai media pembelajaran di TK pada dasarnya merupakan kegiatan integral dari keseluruhan komponen pembelajaran TK. Nilai-nilai media pembelajaran diantaranya :
a) Mengkongkretkan konsep-konsep yang abstrak. Misal menjelaskan berhembusnya angin.
b) Menghadirkan objek-onjek yang terlalu bahaya atau sukar di dapat dalam lingkungan belajar. Misal menceritakan binatang maka guru dapat menggunakan televisi.
c) Menampilkan objek yang terlalu besar. Misal menyampaikan gambaran tentang kapal laut atau objek yang kecil seperti semut, bakteri, virus dan nyamuk.
d) Memperlihatkan gerak yang terlalu cepat. Misal dengan media film guru dapat melesatnya anak panah atau proses sesuatu ledakan atau gerakan yang terlalu lambat seperti pertumbuhan kecambah, mekarnya bunga dan sebagainya.

Selain yang empat diatas masih terdapat pula nilai pembelajaran dari pemanfaatan media pembelajaran di TK, yaitu :
a) Memungkinkan anak berinteraksi secara langsung dengan lingkungan.
b) Memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau resepsi belajar pada masing-masing anak.
c) Membangkitkan motivasi belajar anak.
d) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat di ulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
e) Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak bagi selurh anak.
f) Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang.
g) Mengontrol arah dan kecepatan belajar anak.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pemanfaatan media pembelajaran di TK diantaranya sebagai berikut :
1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantuk untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3. Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan tujuan dan idi pembelajaran hal ini mengandung makna bahwa penggunaan media harus selalu melihat kepada tujuan atau kemampuan yang akan di kuasai anak dan bahan ajar.
4. Media pembelajaran berfungsi untuk mempercepat proses belajar, artinya anak dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.
5. Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses pmebelajaran. Artinya pembelajaran lebih tahan lama mengendap dalam pikiran anak sehingga kualitas pembelajaran menilai yang tinggi.
6. Media pembelajaran meletakaan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir.
C. HAKEKAT SUMBER BELAJAR DI TK
Sumber belajar pada hakekatnya bertujuan untuk mengembangkan berbagai potensi yang sesuai dengan karakteristik anak. Untuk itu sangat beragam dan bervareasi baik dalam hal kemampuan, sikap serta minatnya. Oleh sebab itu sumber belajar bagi anak TK sangat menentukan keberhasilan anak. Dengan sumber belajar anak dapat menjelajahi sumber pengalaman belajarnya, sehingga anak termotivasi dan mendapatkan kemudahan dalam kegiatan belajarnya. Belajr bagi anak TK tidak di rasakan sebagai beban tetapi menjadi bermain yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Sumber belajar dapat menjadikan pembelajaran berlangsung secara optimal dan efektif, apabila sang guru kreatif merancang pemanfaatan dari berbagai sumber belajar tersebut.

D. JENIS-JENIS SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN DI PAUD
Ketersediaan sumber belajar merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal oleh guru. Namun guru harus kreatif mengenal berbagai sumber belajar sehingga dapat bermanfaat dalam menunjang proses pembelajaran anak.
Secara umum dilihat dari segi pengembangannya, belajar itu dapat di bedakan menjadi 2 macam/sumber jenis:
1. Sumber belajar yang di rencanakan/dirancang (by design) yaitu adalah segala sumber belajar yang secara sengaja dirancang atau di design untuk kepentingan pencapaian tujuan pembelajaran tertentu atau semua sumber belajar yang secara khusus telah di kembangkan untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal.
2. Sumber belajar yang di manfaatkan atau di gunakan (by utilization) adalah sumber belajar yang tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan pembelajaran atau sumber belajar yang tidak secara khusus di didesain untuk keperluan pendidikan, namun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk keperluan belajar. Contoh pasar, toko.
Museum, tokoh masyarakat dan sebagainya yang ada di lingkungan kita. Menurut AECT (Association For Educational Communication And Technology) membagi sumber belajar dalam enam jenis, yaitu :
1. Pesan (message)
Maksudnya segala informasi yang harus di salurkan oleh komponen yang lain yang berbentuk ide, fakta, pengertian dan data. Misal bahan ajar yang terdapat di kurikulum TK. Yang di maksud komponen lain yaitu guru.
2. Orang
Yaitu orang yang bertindak sebagai penyimpan dalam penyalur pengolah dan pengkaji pesan. Misal guru mendatangkan para ahli untuk menyampaikan pesan seperti dokter menceritakan cara mengobati pasien di Puskesmas.
3. Bahan
Yaitu barang-barang yang lazim di sebut media/perangkat lunak (software) yang biasanya berisikan pesan untuk disampaikan dengan menggunakan peralatan, bahan itu sendiri sudah merupakan bentuk penyajian.

4. Peralatan (device)
Yaitu sesuatu yang disebut media/hardware yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misal radio.
5. Teknik/metode
Yaitu prosedur yang disisipkan dalam mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang yang menyampaikan pesan. Contoh guru mendemonstrasikan (memberi contoh) mengenai bagaimana cara memegang bola tangan yang tepat.
6. Lingkungan/setting
Maksudnya situasi sekitar dimana pesan disalurkan atau di sampaikan dan di terima oleh pelajar. Seperti ruangan kelas, perpustakaan, kebun binatang, rumah dan sebagainya.

Adapun media pembelajaran dapat di kelompokkan menjadi 3 bagian antara lain:
a. Media visual
Adalah media yang menyampaikan pesan melalui penglihatan pemirsa/media yang hanya dapat di lihat, seperti:
- Gambar diam (gambar manusia, binatan dan sebagainya)
- Media grafis adalah media pandang dua dimensi (gambar dan tulisan) menggunakan kata-kata, angka serta bentuk simbol (lambang)
- Media model adalah media tiga dimensi, tiruan dari beberapa objek nyata seperti objek terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal dan yang jarang di temukan atau terlalu rumit dibawa kedalam kelas.
- Media realita merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsug (direct experience) kepada anak, seperti mata uang, tumbuhan, binatang yang tidak berbahaya.
b. Media audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsan pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan anak untuk memahami/mepelajari isi tema, seperti kaset suara/radio.
c. Media audiovisual
Media ini bisa disebut media pandang dengar, dengan menggunakan media ini makan penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan optimal dan peran guru beralih menjadi fasilitator belajar saja. Misal televisi/video pendidikan dan sebagainya.

E. PENTINGNYA SUMBER BELAJAR UNTUK ANAK PAUD
Sumber belajar merupakan bagian yang tak terpisahkan lagi kegiatan belajar anak dan sangat membantu dalam aspek perkembangan anak baik aspek kognitif, sosial, bahasa, motorik, afeksi, moral dan sebagainya yang merupakan suatu sistem proses pembelajaran. Dimana sistem itu adalah sekumpulan komponen dimana antara satu komponen dengan komponen yang lain saling berhubungan, saling ketergantungan dalam rangka mencapai tujuan. Contoh tubuh kita yang terdiri dari kepala, tangan, kaki dan sebagainya. Tiap komponen memiliki fungsi tersendiri.
Demikian pula halnya dalam konsep pembelajaran anak TK sebagai suatu sistem yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen atau unsur. Keseluruhan aspek atau unsur tersebut pada hakekatnya saling berkaitan, saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan.
Komponen atau unsur yang terdapat dalam sistem pembelajaran anak tersebut terdiri dari anak sebagai masukan atau input proses (kegiatan pembelajaran) dan hasil belajar anak sebagai keluaran atau output.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran di TK memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi anak. Dengan tersedianya sumber belajar memungkinkan tumbuhnya budaya belajar anak secara mandiri sebagai dasar untuk pembiasaan dalam kehidupan di kemudian hari serta menciptakan komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebaya. Namun penyajian sumber belajar untuk anak TK harus nyata dan sederhana agar dapat membantu pengembangan kemampuan berfikir anak dan sesuai dengan taraf kemampuannya.
Ada beberapa pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran anak TK, antara lain:
1. Sumber belajar memberi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan memperkaya anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar seperti buku, alat, nara sumber, metode, lingkungan dsb yang semuanya dapat menambah pengetahuan anak. Dalam hal ini sumber belajar menfasilitasi anak untuk menyalurkan keingintahuannya yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
2. Sumber belajar dapat meningkatkan kemampuan anak dalam berbahasa, caranya dengan berbicara dan berkomunikasi dengan nara sumber atau guru yang dapat mengembangkan pandangan anak dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan juga mengajar anak mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya. Hal ini bisa menggunakan alat permainan sebagai sumber belajar sehingga dapat memotivasi anak untuk melakukan kegiatan yang jelas dan menggunakan panca indranya secara aktif, contoh, kepingan puzzle.
4. Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak meningkat. Sumber belajar yang beragam dan bervariasi akan menimbulkan rasa keterkaitan anak terhadap bahan ajar yang akan diberikan. Anak bisa memilih sumber belajar mana yang paling cocok dan sesuai dengan minatnya masing-masing hal ini akan membuat suasana pembelajaran terasa lebih dinamis mengingat siswa semangat untuk belajar.
5. Sumber belajar memungkinkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
6. Sumber belajar mendukung siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar yaitu selain mendengarkan uraian dari guru tetapi juga mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan lain-lain.

F. LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI ANAK PAUD
Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Atau lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar/di sekeliling. Lingkungan terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup) abiotik (benda mati) dan budaya manusia.
Lingkungan sebagai sumber belajar dapat diartikan segala sesuatu yang ada di sekitar/di sekeliling anak (makhluk hidup, benda mati, dan budaya manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar dan pembelajaran secara lebih optimal.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar di TK mengarahkan anak pada peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan alami sehingga lebih nyata, lebih aktual dan kebenarannya lebih dipertanggung jawabka, manfaat nyata yang dapat diperoleh dengan penggunaan lingkungan diantaranya adalah:
1. Menjadikan berbagai hal yang dapat dipelajari oleh anak-anak.
2. Memingkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningful learning)
3. Memungkinkan terjadinya proses pembentukan kepribadian anak.
4. Kegiatan belajar akan lebih menarik bagi anak.
5. Menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning activities).
Jenis-jenis lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran di Tk terdiri atas leingkungan alam/fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam/fisik adalah segala sesuatu yang alamiah dan sifatnya realtif menetap, seperti air, tanah, batu-bantuan, tumbuhan, hewan, sungai,iklim, suhu udara. Lingkungan sosial berkenaan dengan interaksi anak dalam kehidupan bermasyarakat serta dapat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.

G. KEGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.
Secara umum media pembelajaran mempunyai kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seprti misalnya:
a. Obyek yang terlalu besar bisa di gantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model.
b. Obyek yang kecil dibantuk dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
c. Gerak terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse/highspeed photography.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa di tampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e. Obyek yang terlalu komplet (misal mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervareasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a. Menimbulkan kegiatan belajar.
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungannya dan kenyataan.
c. Memungkinkan anak didi belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa di tambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda.
Sedangkan kurikulum dan materi pendidikan di tentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mngalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatas dengan media pendidikan yaitu dengan kemampuannya dalam :
a. Memberikan perangsang yang sama.
b. Mempersamakan pengalaman.
c. Menimbulkan persepsi yang sama.






































BAB III
PENUTUP


Penulis menyadari penulisan makalah ini jauh dari pesempurnaan saran dan kritik yang membangun sangatlah penulis harap demi perbaikan penulisan makalah ini kedepannya.
Ucapan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi kemudahan dalam pembuatan makalah ini.
A. KESIMPULAN
1. Sumber belajar (sumber pengetahuan/daya) yang dapat dipergunakan untuk kepentingan belajar baik itu berupa pesan, manusia, material, peralatan, teknik, lingkungan, bahan, kejadian/perstiwa untuk memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar dan dapat memberi masukan, informasi, pengertian serta memberi kemudahan pada peserta didik.
Media pendidikan segala sesuatu (alat) yang dapat di gunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima yang dapat diindra yang berfungsi sebagai peralatan atau sarana (proses komunikasi/penyampaian informasi) yang digunakan oleh seorang guru atau fasilitator sebagai alat pendekatan untuk membantu para siswa memahami materi yang akan di ajarkan dalam kegiatan pembelajaran dan memuluskan tercapainya hasil proses pembelajaran.
2. Manfaat sumber belajar adalah memerikan pengalaman baru yang lebih kongkret dan langsung utamanya dalam menjelaskan hal-hal yang tidak mungkin diadakan. Serta dapat memperluas wawasan sehingga anak dapat berfikir kritis dan positif dan dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru sehingga anak dapat termotivasi untuk belajar dengan menarik dan menyenangkan.
3. Hakikat sumber belajar bagi anak adalah mengembangkan berbagai potensi yang beragam dan bervariasi. Baik dal kemampuan, sikap, minat yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak.
4. Jenis sumber belajar itu dapat dibagi dua:
a. Sumber belajar yang dirancang seperti buku cerita anak.
b. Sumber belajar yang di manfaatkan dan digunakan untuk keperluan belajar. Seperi toko, pasar, museum dan sebagainya
Menurut AECT membagi sumber belajar ada enam: pesan, orang, peralatan, teknis dan lingkungan. Jenis-jenis media pendidikan dapat di bagi 3 bagian: media visual, media audio, media audio visual.
5. Sumber belajar bagi anak TK mempunyai peranan yang sangat pendting sekali karena dengan sumber belajar anak mudah memahami, mengamati dan mendemonstrasikan kegiatan pembelajaran secara mandiri, sehingga anak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik serta dapat meningkatkan, kemampuan berbahasa anak dengan kemunikasi yang baik, baik dengan nara sumber/guru.
6. Lingkungan yang dapat di manfaatkan untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran di TK terdiri atas lingkungan alam/fisik seperti air, tanah, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, hewan, sungai, iklim dan suhu udara.
Sedangkan lingkungan sosial berkenaan dengan interaksi anak dalam kehidupan bermasyarakat serta dapat di gunakan untuk mempelajari ilmu sosial dan kemanusiaan.
7. Diantara kegunaan media pendidika dalam proses belajar mengajar adalah :
- Memperjelas penyajian pesan.
- Mengatasi keterbatasa ruang, waktu dan daya indra.
- Menimbulkan kegairahan belajar.

B. SARAN
Seorang guru harus mengajar dengan professional harus mengetahui sumber-sumber belajar dan media untuk menciptakan suasana bebas dan pembelajaran menjadi kreatif, inovatis sehingga mampu memotivasi anak untuk terus belajar. Mencari sumber belajar dan mengajar janganlah pembelajaran yang optimal dan innovative .






































DAFTAR PUSTAKA


Eliyawati, Cucu. 2008. Media Dan Sumber Belajar TK. Jakarta, Universitas Terbuka.

Anggaini Sudono. 1995. Alat Permainan Dan Sumber Belajar TK. Jakarta, Depdikbud.

Sadiman, Arief S. 2006. Media Pendidikan. Jakarta, Seri Pustaka.

Sudarman Danim, Prof. Drs. 2008. Media Komunikasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Rabu, 15 Desember 2010

Selasa, 14 Desember 2010

KONSEP DASAR DAN PENGEMBANGAN IPS – SD

RANGKUMAN

KONSEP DASAR DAN PENGEMBANGAN

IPS – SD

BAB IV DAN BAB V


DISUSUN OLEH :

NAMA : LULUK ROSITA

NPM : 10141 388 / P

KELAS : TRANSFER / VII

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

IKIP PGRI MADIUN

2010 / 2011

BAB IV

PENGEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER

PEMBELAJARAN

Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Melalui media proses pembelajarawn bisa lebih menarik dan menyenangkan. Aspek penting lain dari penggunaan media adalah membantu memperjelas pesan pembelajaran. Pengertian Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan minat serta perhatian siswa sedemikianrupa sehingga proses belajar terjadi.

A. Tujuan dan Fungsi Media dan Sumber Belajar IPS

Secara umum fungsi media pembelajaran dalam pembelajaran sebagai berikut :

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan belaka).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap anak didik. Dalam hal ini media pembeda saran berguna untuk :

a. Menimbulkan kegairahan belajar.

b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.

c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri – sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

4. Dengan sifat unik setiap siswa, lingkungan dan pegalaman yang berbeda sementara kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa , maka guru akan banyak mengalami kesulitan jika semua diatasi sendiri.

B. Kriteria Pemilihan Media dan Sumber Belajar

Pemilihan media pembelajaran yang tepat memerlukan pertimbangan - pertimbangan tertentu yaitu :

1. Access

Kemudian akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media dan juga menyangkut aspek kebijakan.

2. Cost atau Biaya

Banyak jenis media yang dapat mejadi pilihan, namun antara biayanya harus dihitung dengan aspek manfaatnya.

3. Technology

Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu, seperti media audio visual di kelas.

4. Interactivity

Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.

5. Organization tetapi apakah pimpinan sekolah mendukung?

6. Novelty atau Kebaruan

Selain keenam pertimbangan diatas, pertimbangan yang tidak kalah pentingnya adalah tujuan pengajaran yang dicapai, karakteristik siswa dan kompatibilitas (sesuai dengan norma).

C. Media Massa Sebagai Media dan Sumber Pembelajaran IPS.

Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah kebanyakan yang tersebar, bererogen, dan anonim, melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Bentuk media massa, secara garis besar ada dua jenis yaitu : Media cetak (surat kabar dan majalah, termasuk buku – buku). Media massa sangat berpengaruh didalam pendidikan IPS. Hal ini didasarkan pada berbagai temuan penelitian yang menyiratkan antara lain.

1. Media massa, khususnya televisi telah begitu memasyarakat.

2. Media massa berpengaruh terhadap proses sosalisasi.

3. Orang – orang lebih mengandalkan informasi yang berasal dari media massa dari pada orang lain.

4. Para guru IPS perlu memperdayakan media massa sebagai sumber pembelajarannya.

5. Para orang tua dan pendidik, baik secara sendiri – sendiri maupun secara bersama – sama dapat meminimalisasikan dampak positifnya.

Fungsi komunikasi massa terhadap individu berupa pengawasan atau pencarian informasi mengembangkan konsep diri, fasilitasi dalam hubyungan sosial, substitusi dalam hubungan sosial, membantu melegakan emosi secara berlahan dari kecengangan dan keterasingan, bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.

Guru dapat memanfaatkan atau memberdayakan media massa sebagai sumber pembelajaran IPS secara optimal dan efektif sehingga dapat berujung keberhasilan pembelajaran IPS melalui tiga cara yaitu :

1. Media massa dapat memperbaiki bagian konten dari kurikulum IPS.

2. Media massa dapat dijadikan alat pembelajaran yang penting bagi IPS

3. Media massa dapat digunakan untuk menolong siswa menpelajari metodologi ilmu – ilmu sosial, khususnya di dalam menentukan dan mengintrepesikan fakta – fakta sosial.

Ada empat buah efek pemanfaatan media massa yaitu :

1. Efek kehadiran media massa, yaitu menyakut pengaruh keberadaan media massa secara fisik

2. efek kognitif, yaitu mengenai terjadiya perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipresepsi siswa.

3. Efek afektif, yaitu berkenaan dengan timbulnya perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci siswa.

4. Efek behavioral, yaitu berkaitan pada perilaku nyata yang dapat diamati yang mencakup pola – pola tindakan kegiatan atau kebiasaan berperilaku siswa.

D. Musium Sebagi Media dan Sumber Pembelajaran IPS

Pada proses pembelajaran pendidikan IPS, musium merupakan bagian yang tidak terpisahkan karena musium sebagai institusi pendidikan mengajarkan kita tentang objek perhatian nilai manusia nasa lalu. Observasi siswa di musium merupakan batu loncatan bagi munculnya gagasan dan ide baru, karena disini mereka dirangsang untuk menggunakan kemampuan berpikir kritisnya. Beberapa kemampuan belajar siswa tersebut encakup :

1. Membandigkan dan membedakan pengenal persamaan dan pembedaan objek.

2. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi, mengenal dan mengelompokan benda pada kelompok yang semestinya.

3. Menyampaikan deskripsi secara verbal atau tulisan objek yang ditampilkan.

4. Meramalkan apa yang akan terjadi.

5. Menyimpulakan, memprentasikan kesimpulan informasi yang dikumpulkan dan laporan singkat dan padat.

Untuk mencapai tujuan pembelanjan IPS, guru perlu melakukan kegiatan pembelajaran IPS di luar kelas. Kunjungan ke musium bukan hanya kegiatan rekreasi, melainkan kegiatan yang berintegrasi dalam pembelajaran IPS sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

BAB V

DASAR – DASAR PENDIDIKAN IPS DI SEBUAH DASAR

A. Hakikat dan Tujuan IPS – SD

IPS sebagai mata pelajaran ditingkat sekolah dasar hakekatnya merupakan suatu integrasi dari disiplin ilmu – ilmu sosial dan disiplin ilmu lain yang relavan untuk tujuan pendidikan.

Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui pengembangan kemampuan khusus sebagai berikut :

1. Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.

2. Memiliki kemampuan dasaruntuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditigkat lokal, nasional dan global.

5. Mengembangkan pemahaman tentang gejala alam dan kehidupan sistem sosisl, pengolahan sumer daya, dan perubahan yang berkelanjutan.

6. Menerapkan pola berpikir keruangan dalam memahami gejala alam dan kehidupan manusia.

7. Mengembangkan keterampilan mengelola sumber daya dan kesejahteraan.

8. Mengembangkan kemampuan melakukan investasi dan pola pikir kronologis untuk menganalisis hubungan sebab – akibat dalam suatu rangkaian peristiwa yang terjadi.

9. Berempati dalam membangun pola interaksi dan beradaptasi dengan lingkungan alam, sosial dan budaya.

10. Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan masyarakat dan lingkungan, cinta tanah air, menghargai perbedaan, persamaan hak dan kesejahteraan jender.

11. Membiasakan diri berpikir secara secara rasional, memangun kehidupan bermasyarakat yang harmonis, mengantisipasi terjadinya konflik dan memecahkan masalah dengan menggunakan keterampilan sosial.

Keterampilan yang perlu dikembangkan dalam pendidikan IPS mencakup hal – hal sebagai berikut :

1. Keterampilan mendapatkan dan mengolah data.

2. Keterampilan menyampaikan gagasan, argumen dan cerita.

3. Keterampilan menyusun pengetahuan baru.

4. Keterampilan berpartisipasi di dalam kelompok.

B. Perencanaan Pembelajaran IPS - SD

Rencana pembelajaran mengandung tiga kompnen yaitu :

1. Tujuan pengajaran.

2. Materi pembelajaran / bahan ajar, pendekatan dan metode mengajar, media pengajaran dan pengalaman belajar.

3. Evaluasi keberhasilan.

Sedangkan unsur – unsur dalam rencana pengajaran meliputi :

1. Apa yang akan diajarkan.

2. Bagaimana mengajarkanya.

3. Serta bagaimana mengevaluasi hasil belajarnya.

Tidak ada format buku dalam menyusun persiapan mengajar. Oleh karena itu guru diharapkan dapat mengembangkan format – format baru, tidak perlu ada keseragaman format, karena pada hakekatnya silabus danrencana pengajaran adalah program guru mengajar.

C. Strategi Pembelajaran IPS - SD

1. Strategi Pembelajaran Kognitif

Untuk melatih tingkat kognitif yang tinggi dapat digunakan pembelajaran dengan inquiri. Pembelajaran dengan inquiri adalah pengajaran yang membantu siswa untuk menguji pertanyaan – petanyaan, isu – isu atau masalah yang dihadapi siswa dan sekaligus menjadi perhatian guru. Inquri dapat dilakukan dengan cara, yaitu : percobaan, studi kepustakaan, wawancara, dan penelitian produk.

2. Strategi Pembelajaran Nilai dan Keterampilan Sosial

Metode indoktrinasi dan penanaman nilai dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan langsung pada pedidikan moral. Sementara itu klasifikasi nilai, pendidikan moral kognitif da inquiri nilai dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan tidak langsung pada pendidikan moral. Keterampilan dalam IPS antara lain meliputi : 1) keterampilan berpikir, 2) keterampilan peta dan globe, 3) keterampilan waktu dan kronologi, 4) keterampilan sosial.

Ada beberapa macam keterampilanberpikir yang harus dikuasai siswa melalui pelajaran IPS meliputi keterampilan : mendeskripsikan, memnbuat kesimpulan, menganalisis informasi, konseptualisasi, generalisasi,dan mengambil keputusan.

D. Media Pembelajaran IPS – SD

Media pembelajaran adalah sarana yang membantu para guru. Jenis media yang bisa dikembangkan dalam pebelajaran materi IPS diantaranya :

1. Hal – hal yang bersifat visual, seperti bagan, matrik, gambar.

2. Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset.

3. Sura yang disertai visualisasi (audio – visual) seperti tayangan televisi, film, vidio.

4. Hal – hal yang bersifat materil, seperti musium, model benda – benda.

5. Gerak, sikap dan perilaku seperti simulasi, bermain peran.

6. Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur.

7. Peristiwa atau cerita kasus yang mengandungdilema moral.

E. Penilaian (Evaluasi) IPS - SD

Penilaian mata pelajaran IPS adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau inerja peserta didik dalam mata pelajaran IPS. Sistem evaluasi yang diterapkan dalam pembelajaran IPS semestiya bertitik tolak dan mengutamakan :

1. Kejelasan visi tentang dimensi – dimensi intelektual yang hendak dinilai.

2. Kejelasan dan keepatan tujuan (mantra dimensionalnya).

3. Ketepatan bentuk dan tipe yawng digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dinilai.

4. Kelugasan dan kesederhanaan rumusan alat penilaian yang digunakan.

5. Kontrol terhadap faktor – faktor eksternal (keterbacaan, kelemahan butir soal, kesalahan penskoran).

Fokus penilaian IPS adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai standar kompetensi IPS yang ditentukan dalam permendiknas Nomor 22 / 2005 tentang standar isi pola evaluasi yang digunakan dalam IPS hendaknya bersifat multidimensi, utuh kontinyu, dan berkesinambungan.

Instrumen penilaian yang dapat di gunakan untuk mengukur aspek kgnitif berupa tes – tulis kognitif guna mengungkap tingkat penguasaan peserta didik sebagai hasil belajar mata palajaran IPS berdasarkan pada kisi – kisi tes yang termuat standar kompetensi (SK) akan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan jenjang pendidikan yang diterapkan dalam permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi. Model skala sikap yang banyak dikenal baik untuk kebutuhan penilaian pembelajaran maupun penilaian adalah skala likert (likert scale).

Observasi adalah pengamatan, yakni proses peilaian melalui pengamatan objek tertentu dalam hal ini adalah eserta didik selama proses pembelajaran IPS berdasarkan instrumen tertentu.